
KETAPANG, MENITNEWS.id – Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, telah berkembang menjadi ancaman serius bagi ketahanan sosial, ekonomi, dan generasi muda. Tidak hanya berdampak kriminal, narkoba kini memicu krisis multidimensi yang merusak struktur keluarga, pendidikan, dan produktivitas masyarakat.
Tokoh masyarakat Ketapang, Maryadi, menyatakan bahwa penyalahgunaan narkoba kian merusak tatanan sosial secara sistemik. “Narkoba bukan hanya merusak pengguna, tetapi menghancurkan struktur sosial, mulai dari keluarga hingga masyarakat luas,” ujarnya, seperti dilansir Pontianak Post (12 Maret 2024).
Data terbaru dari Satuan Reserse Narkoba Polres Ketapang menunjukkan peningkatan signifikan kasus narkoba. Pada April 2025, empat tersangka pengedar berhasil diamankan bersama barang bukti berupa 130,43 gram sabu dan 19 butir ekstasi. Sepanjang tahun 2024, tercatat 117 kasus dengan 145 tersangka naik tajam dibandingkan tahun 2023.
Dari sisi ekonomi, penyalahgunaan narkoba menyebabkan kerugian besar, baik melalui biaya penegakan hukum maupun hilangnya potensi produktif masyarakat usia kerja. Banyak pemuda terjerat ketergantungan, memperparah angka pengangguran dan kemiskinan di tingkat lokal.
Meski upaya pencegahan terus digalakkan oleh aparat dan komunitas, Ketapang masih menghadapi satu persoalan mendasar yaitu belum tersedianya fasilitas rehabilitasi narkoba yang representatif dan terjangkau. Selama ini, korban penyalahgunaan narkoba harus dirujuk ke luar daerah seperti Batam atau Jakarta, yang tidak hanya memakan biaya besar, tetapi juga menyulitkan keluarga untuk memberi dukungan.
Ketiadaan lembaga rehabilitasi lokal menjadi celah besar dalam upaya pemulihan menyeluruh. Banyak kalangan menilai bahwa sudah saatnya Ketapang memiliki rumah rehabilitasi sendiri, agar proses pemulihan bisa dilakukan lebih dekat dengan keluarga dan lingkungan sosial korban.
“Kalau kita tidak segera siapkan layanan rehabilitasi di daerah sendiri, kita bukan hanya tertinggal dalam penanganan, tapi juga kehilangan generasi,” tambah Maryadi.(mr)